SELAMAT DATANG

Mari berkata seenak jidat indahku

Saturday, April 6, 2013

Pohon

Pemikiran ini semacam tunas, yang tumbuh subur dari waktu ke waktu. Aku tak bisa membiarkannya mati, maka aku menyiraminya setiap hari. Dengan ketidak-tahuanku, tentu saja. Lalu tunas tumbuh menjadi pohon kecil, dan pohon kecil tumbuh menjadi pohon besar.

Cepat sekali.

Pohon ini tumbuh memenuhi otakku, hingga aku tak punya ruang lagi. Aku panik, pohonnya terlalu besar. Dan semakin besar, semakin besar. Aku berusaha menghentikan pertumbuhannya, tapi tak bisa. Pohon ini terlalu nyaman untuk bisa mati. Terhimpit pohon sebesar itu, otakku memberi perintah untuk melompat.

Dari gedung.

Sehingga jantungku berhenti dan si pohon berhenti tumbuh.

Akhirnya ia berhenti tumbuh, begitu pun aku.

Published with Blogger-droid v2.0.4

No comments:

Post a Comment